Namaku Riyan, umurku 24 tahun dan aku memiliki face yang manis dan menarik sehingga aku mudah untuk mendapatkan cewek yang aku sukai. Aku tinggal di kota Malang.
Cerita Dewasa 2017 Cerita ini berawal ketika aku mempunyai pacar yang ternyata dia punya saudara kembar yang identik hampir segalanya, rambutnya, bodynya, suaranya, pokoknya semua sama jadi aku sulit untuk membedakan yang mana pacarku. Ceritaku ini benar-benar nyata. Pacarku itu namanya Dina dan dia punya saudara kembar yang bernama Dini.
Kumpulan Cerita Dewasa Nyata Terbaru Pacarku Yang Mana Part 2
Cerita Dewasa - Besoknya.. “Waduh.. Gimana nih, udah jam dua belas siang..!” umpatku karena bangun kesiangan, lalu aku bergegas mandi dan langsung berangkat ke rumah Dina, berharap dia belum berangkat ke kampus.
Sesampainya di rumah Dina aku langsung masuk karena aku tahu orangtuanya belum pulang dari luar kota. Tak terlalu sulit menemukannya karena di rumahnya cuma ada 3 kamar. Tampak di depanku Dina sedang tiduran di ranjang. Dina cuma tersenyum melihatku.
“Lho kamu sudah pulang kuliah ya? Sorry ya tadi pagi gak ngantar kamu.. Abis kecapekan kemarin bercinta ama kamu sih..” alasanku supaya dia gak marah.
“Gak apa-apa kok Yang.. Lagian Dina juga gak ke kampus karena kecapekan kemarin..” jawabnya santai.
“Sini, rebahan di samping Dina, kangen nih..” ajaknya manja.
Aku langsung tiduran di sampingnya sambil memeluknya.
“Yan.. Emm.. Bercinta lagi yuk?” ajaknya mengagetkanku, aku langsung saja mengiyakan kegirangan.
“Tapi sekarang pemanasannya yang lama ya..?” pintanya manja.
Aku cuma tersenyum dan langsung mengambil posisi di atas tubuhnya. Kemudian kami langsung berciuman sangat hot dan bernafsu, tapi terasa ada yang beda dan aneh, karena tindakannya berbeda dengan yang kemarin malam. Tapi aku tak peduli, pikirku yang penting bercinta. Dina kali ini terasa kasar waktu berciuman, lidahku digigit cukup keras sementara tangannya mencakar punggungku, aku tak peduli, pikirku Dina sekarang amat bernafsu ML.
“Slow aja Dina..”, ujarku, tapi dia seakan tak peduli, kemudian tangannya mendorong kepalaku ke bawah, tepat di atas gundukan vaginanya.
Tampak Dina sangat nafsu menggesek-gesekkan kepalaku di vaginanya yang amat basah, terasa hidung dan bibirku basah kena cairannya, lidahku langsung kumainkan menjilati klitorisnya sembari tanganku meremas-remas puting susunya.
“Ahh.. Ahh, terus yan, masukkan lidahmu ke dalam dong..” desahnya manja, langsung saja lidahku kumasukkan dan kuputar-putar di dalam vaginanya, terasa cairannya masuk ke dalam mulutku dan kutelan.
“Ohh.. Iya gitu Yang..” rintihnya tanpa malu-malu.
Tangannya makin mendorong kepalaku, membenamkan wajahku ke vaginanya, aku terus menjilati vaginanya makin cepat, kemudian terasa pahanya menjepit keras kepalaku, tubuhnya bergetar keras, sembari tangannya menjambak rambutku. Kemudian terasa mulutku kena semprot cairannya banyak sekali, bau khas wanita orgasme, tubuhnya makin mengejang sampai orgasmenya berakhir.
Setelah itu Dina menarik tubuhku dan menjilati cairannya sendiri di mulutku, setelah puas Dina langsung mendorong tobuhku, aku merebahkan diri di ranjang, sementara itu Dina bergerak liar melucuti pakaianku, lalu meremas dan mengocok kontolku dengan cepat, wajahnya tampak liar bernafsu saat itu. Lalu mulutnya mengulum kontolku, memasukkan batang kontolku ke dalam tenggorokannya, kemudian menghisap, menyedot kontolku dengan sangat nafsu, aku cuma terpejam menikmati rangsangan yang luar biasa nikmat itu.
Lalu kurebahkan tubuhnya dengan kasar ke atas ranjang dan langsung menindihnya. Kontolku langsung kusodok-sodok dengan cepat ke dalam vaginanya.
“Ahh.. Achh.. Achh” rintihnya menahan gempuran kontolku.
Langsung saja kugoyang dengan cepat pantatku maju mundur. Dina semakin merintih gak karuan, semakin menambah nafsuku. Setelah puas menindihnya, kubalikkan badannya membelakangiku lalu kusodok lagi dari belakang dengan cepat, sementara tanganku meremas-remas buah dadanya.
“Yan.. Masukin di lubang pantat Dina dong..!” ajaknya mengagetkanku.
“Gak apa-apa nih..?” jawabku.
“He.. Eh, Dina suka kok..” kemudian kucopot kontolku, lalu lubang pantatnya kubasahi dengan ludahku, Dina cuma mendesah keenakan campur geli.
Setelah itu kugesekkan kontolku di pantatnya dan kusodok pelan-pelan, rasanya sulit sekali masuk karena lubang pantatnya terlalu kecil, tapi terus saja kusodok sampai akhirnya masuk setengah. Kemudian kugoyang maju mundur agar lebih masuk lagi, sampai akhirnya batang kontolku terbenam seluruhnya di dalam pantatnya. Terasa sangat nikmat sekali karena lubangnya sangat sempit, kontolku berdenyut-denyut merasakan pijatannya sampai akhirnya terasa spermaku mengalir di dalam urat kontolku. Lalu langsung menyemprot di dalam lubang pantatnya.
“Ahh.. Ahh..!” desahku menikmati orgasme. Sampai akhirnya aku merebahkan diri sambil memeluknya karena kecapekan.
“Yan.. Gila kamu, ngapain kamu ama adikku..!!” terdengar suara yang sangat mengagetkanku, mataku langsung kubuka dan aku bingung setengah mati melihat Dina ada 2.
Dengan perasaan bingung kutoleh bergantian wajah mereka satu persatu, ya ampun mirip sekali keduanya, cuma yang membedakan satu wajahnya terlihat marah dan satunya lagi terlihat ketakutan.
“Lho.. Dinaku yang mana..?”, kataku kebingungan.
Akhirnya aku tahu kalau aku telah bercinta dengan adiknya dan Dina memaafkanku karena sebelumnya gak mengatakan padaku kalau dia itu kembar. Kami berdua tetap pacaran walaupun Dina tak tahu kalau aku juga masih sering bercinta dengan adiknya. Jadi yang membuatku bisa membedakan Dina dengan adiknya adalah hanya tattoo kecil bertuliskan namaku di punggungnya..
No comments:
Post a Comment